Sunday School Song : "Jesus Loves Me" by Listener Kids

)



Jesus loves me! This I know, 
For the Bible tells me so.
Little ones to Him belong; 
They are weak, but He is strong.

Refrain:
Yes, Jesus loves me! 
Yes, Jesus loves me! 
Yes, Jesus loves me! 
The Bible tells me so.

Jesus loves me! This I know, 
As He loved so long ago, 
Taking children on His knee, 
Saying, "Let them come to Me."

Refrain:
Yes, Jesus loves me! 
Yes, Jesus loves me! 
Yes, Jesus loves me! 
The Bible tells me so.

Jesus loves me still today, 
Walking with me on my way, 
Wanting as a friend to give
Light and love to all who live.

Refrain:
Yes, Jesus loves me! 
Yes, Jesus loves me! 
Yes, Jesus loves me! 
The Bible tells me so.

Jesus loves me! He who died
Heaven's gate to open wide; 
He will wash away my sin, 
Let His little child come in.

Refrain:
Yes, Jesus loves me! 
Yes, Jesus loves me! 
Yes, Jesus loves me! 
The Bible tells me so.

Jesus loves me! He will stay
Close beside me all the way; 
Thou hast bled and died for me, 
I will henceforth live for Thee.

Refrain:
Yes, Jesus loves me! 
Yes, Jesus loves me! 
Yes, Jesus loves me! 
The Bible tells me so...

Naskah dan Contoh Properti Drama Natal Sekolah Minggu “5 Gadis Bijaksana & 5 Gadis Bodoh”


DRAMA NATAL 2013


Nas Alkitab : Matius 25:1-13

Babak 1 : Prajurit Kerajaan Membacakan Pengumuman

(Prajurit Kerajaan naik ke atas panggung sambil membawa gulungan pengumuman)

(Suara Terompet berbunyi TET….TERETET…TET… TET… TETET…..)

(Prajurit berdiri di tengah panggung, membuka gulungan pengumuman dan berbicara dengan suara lantang)

(Suara laki-laki, berat) “PENGUMUMAN…. PENGUMUMAN…. RAJA DAMAI MENGUNDANG SELURUH GADIS DI NEGERI INI UNTUK BERSIAP SEDIA MENYONGSONG KEDATANGAN-NYA. SEBUAH PESTA YANG SANGAT MERIAH TELAH DIPERSIAPKAN... KALIAN SEMUA DIUNDANG ! HARI DAN TEMPAT MASIH DIRAHASIKAN, JADI WASPADALAH… WASPADALAH”

(Prajurit menggulung kembali pengumuman dan keluar meninggalkan panggung dengan berjalan penuh wibawa)

 

Babak 2 : 10 Gadis Bersiap-siap Menyambut Mempelai Datang

(Gadis Bijaksana 1 dan 2, serta Gadis Bodoh 1 naik ke atas panggung)

Gadis Bijaksana 1 : “WAH… SENANGNYA… UNDANGAN ISTIMEWA DARI SANG  RAJA…”

Gadis Bodoh 1 (muka bengong, lugu) : “EH EH EH…. ADA APA SIH ? KENAPA SEMUA
       PADA SIBUK….BINGUNG DEH SAYA?”

Gadis Bijaksana 2 : “KAMU TIDAK DENGAR YA… KAN RAJA DAMAI AKAN SEGERA
MENGADAKAN PESTA”

(Semua gadis lainnya naik ke atas panggung)

Gadis Bodoh 2 : “OOOOO…………. BEGITU……….” (muka bengong)

Gadis Bijaksana 3 : “AYO CEPAT-CEPAT KITA SEMUA HARUS MEMPERSIAPKAN DIRI DAN  
                                TAMPIL SEBAIK MUNGKIN DI DEPAN RAJA”

Gadis Bijaksana 4 : “BETUL… AKU HARUS SIAP SEDIA BILA TIBA-TIBA SANG RAJA
  DATANG, POKOKNYA GA BOLEEEHHH KETINGGALAN !”

(Semua gadis terus berdandan sepanjang babak ini)



Babak 3 : Pelita dan Buli-Buli Minyak

(Properti : Meja berisi 10 pelita dan 10 buli minyak, meja sudah ditaruh di pinggir panggung)

Gadis Bijaksana 5 : “MARI KITA BERANGKAT, BAWALAH PELITA UNTUK MENERANGI KITA
  DI PERJALANAN NANTI, DAN JUGA BULI-BULI MINYAK, SIAPA TAHU
  MINYAK KITA HABIS DAN PELITA KITA PADAM”

(Semua gadis bijaksana meletakkan cermin dan alat make up, lalu mengambil pelita dan juga buli minyak dari meja, lalu keluar dari panggung)

Gadis Bodoh 3 : “AH GA USAH DENGERIN MEREKA, REPOT BANGET, KITA CUKUP BAWA
                          PELITA SAJA SUDAH PASTI CUKUP”

(Semua gadis bodoh meletakkan cermin dan alat make up di meja, mengambil pelita saja dan keluar dari panggung)



Babak 4 : 10 Gadis Lama Menunggu Mempelai Datang dan Tertidur

(10 gadis kembali naik ke atas panggung satu persatu sambil tetap membawa pelita dan buli minyak)

Gadis Bodoh 4 : “AKHIRNYA SAMPAI JUGA…”

Gadis Bodoh 5 : “MANA INI SANG RAJA KOK TIDAK DATANG-DATANG…. HOAAMMM
    (menguap) AKU NGANTUK DAN CAPE SEKALI…..”

(Semua gadis bergantian mulai duduk di lantai dan tertidur, pelita dan buli minyak diletakkan di samping mereka masing-masing)


Babak 5 : Para Prajurit Kerajaan Berseru “Mempelai Datang !”

(Suara Terompet berbunyi TET….TERETET…TET… TET… TETET…..)

(Dari pintu belakang ruang Ibadah, 6 orang Prajurit Kerajaan berjalan masuk menuju panggung dengan membawa obor, berjalan berbaris dengan rapi, serentak dan langkah kaki yang sama)

Prajurit Kerajaan 2 (paling depan, berseru dengan lantang) :
“MEMPELAI DATANG………, BERGEGASLAH MEMASUKI TEMPAT PESTA”

(10 gadis terbangun, masih dengan muka mengantuk menguap)

(6 orang Prajurit berbaris, berdiam, masih berada di bawah panggung)




Babak 6 : 5 Gadis Bodoh Meminta Minyak kepada 5 Gadis Bijaksana

Gadis Bodoh 1 : “BAGAIMANA INI, PELITA KITA HAMPIR PADAM DAN KITA TIDAK MEMBAWA
                         MINYAK?” (muka panik, takut)

Gadis Bodoh 2 : “KAMI MOHON BERIKANLAH KAMI SEDIKIT MINYAK DARI BULI-BULI
      MINYAKMU”

Gadis Bijaksana 1 : “NANTI TIDAK CUKUP UNTUK KAMI, CARILAH SIAPA TAHU ADA YANG
                                 MENJUAL MINYAK, AYO CEPAT KITA BERANGKAT”

(5 Gadis Bijaksana dan 6 Prajurit Kerajaan berbaris keluar dari panggung)

(5 Gadis Bodoh tetap di panggung dengan panik karena pelita mereka padam)


Babak 7 : Tukang Minyak Datang, 5 Gadis Bodoh Membeli Minyak

(Dari arah pintu belakang ruang Ibadah, Tukang minyak masuk dan berjalan naik ke panggung sambil membawa pikulan minyak)

Tukang Minyak         : ”MINYAKKKK…. MINYAKKK…… NYAK… NYAK….”

Gadis Bodoh 3          : “ITU DIA… BANG…. CEPAT… CEPAT…. KAMI PERLU MINYAK….

(5 Gadis Bodoh membeli minyak dari Tukang Minyak)

(Tukang Minyak memberikan buli-buli minyak)

(Tukang Minyak dan 5 Gadis Bodoh meninggalkan panggung)



Babak 8 : Mempelai Datang, 5 Gadis Bijaksana Siap Sedia Masuk Bersama

 (Pintu besar dikeluarkan ke atas panggung dengan posisi pintu terbuka)

(2 orang Prajurit Kerajaan naik ke panggung dan berjaga di sisi kiri dan kanan pintu)

(Tuhan Yesus sebagai Mempelai dan 5 Gadis Bijaksana berbaris dan masuk menuju panggung dari pintu belakang ruang Ibadah, muka penuh sukacita)

Tuhan Yesus : “MEMPELAIKU YANG TELAH SETIA DAN SIAP SEDIA MENUNGGU
    AKU DATANG, MASUKLAH DAN TURUTLAH DALAM KEBAHAGIAAN TUANMU,
    KE DALAM PESTA YANG SUDAH KU PERSIAPKAN”

5 Gadis Bijaksana : “TERIMA KASIH RAJAKU, KAMI SANGAT MENGASIHIMU”

(Tuhan Yesus dan 5 Gadis Bijaksana masuk melalui pintu itu dan keluar dari panggung)

(2 Prajurit Kerajaan menutup pintu dan menggemboknya)


Babak 9 : 5 Gadis Bodoh Datang dan Meminta-minta agar Pintu Dibukakan

(5 Gadis Bodoh datang dari pintu tengah ruang Ibadah, menangis dan memohon-mohon untuk pintu dibukakan)

5 Gadis Bodoh (semua menangis, mengetok pintu terus menerus) :
 “HUHUHUHU………… TUAN… TUAN… BUKAKANLAH KAMI PINTU….
  TOLONG KAMI…. BIARKAN KAMI MASUK….
  KASIHANILAH KAMI…..
  HUHUHUHU…… TUHAN… TUHAN…. TOLONG KAMI….

2 Prajurit Kerajaan : “TIDAK BISA, SUDAH TERLAMBAT, PINTU SUDAH TERTUTUP,
                                 PESTA SUDAH DIMULAI, BAGI MEREKA YANG SIAP SEDIA”

(ke 5 Gadis Bodoh tersungkur, tertidur lemas di lantai panggung sambil menangis)


Babak 10 : Tuhan Yesus Meminta Kita Semua untuk Berjaga-jaga

(Suara Tuhan Yesus, berat berwibawa, diiringi musik latar) :

“AKU BERKATA KEPADAMU, SESUNGGUHNYA AKU TIDAK MENGENAL KAMU.
KARENA ITU, BERJAGA-JAGALAH,
SEBAB KAMU TIDAK TAHU AKAN HARI MAUPUN AKAN SAATNYA.”

“AKU DATANG SEGERA. PEGANGLAH APA YANG ADA PADAMU, SUPAYA TIDAK SEORANGPUN MENGAMBIL MAHKOTAMU.”

“SESUNGGUHNYA AKU DATANG SEGERA DAN AKU MEMBAWA UPAHKU UNTUK MEMBALASKAN KEPADA SETIAP ORANG MENURUT PERBUATANNYA.” 

PENUTUP
·         5 Gadis Bodoh dan 2 Prajurit Kerajaan keluar dari panggung
·         Properti Pintu dikeluarkan
·         Seluruh Pemain masuk kembali ke dalam panggung, bentuk menjadi 2 barisan, bergandengan tangan dan membungkuk mengucapkan “TUHAN YESUS MEMBERKATI”

·         Semua keluar dari panggung dengan tertib, Drama selesai.


Cerpen : PESTA TUHAN (5 Gadis Bijaksana, 5 Gadis Bodoh)

“5 Gadis Bijaksana & 5 Gadis Bodoh”
(Matius 25:1-13)

“Tet.. Teretet… Tereteeeeettt…..” suara terompet kerajaan berbunyi dengan nyaring memecah kesunyian di siang hari itu. Para gadis dan warga kerajaan segera berkumpul dengan riang, mereka tidak mau ketinggalan untuk mendengar berita yang sangat penting. Seorang prajurit istana yang gagah perkasa berjalan sambil membawa secarik surat pengumuman dari Sang Raja, “Pengumuman… Pengumuman ! Raja Damai mengundang seluruh gadis di negeri ini untuk bersiap sedia menyambut kedatangan-Nya. Sebuah pesta yang sangat meriah telah dipersiapkan. Kalian semua diundang ! Hari dan tempat masih dirahasiakan, jadi WASPADALAH… WASPADALAH !”

“Wah… senangnya… kalian dengar itu? Kita semua mendapat undangan istimewa dari Sang Raja” ujar seorang gadis kepada empat orang temannya. “Mmm…sebuah pesta yang sangat indah tentunya. Aku tidak sabar ingin segera datang ke pesta itu, Aku ingin sekali bisa berada di dekat Sang Raja, nanti kita pakai baju apa yah teman-teman?” Di saat kelima gadis tersebut asik berbincang-bincang, datanglah seorang gadis lain yang ketinggalan berita karena tidak mendengarkan pengumuman tadi, “Eh…Eh…Eh… ada apa sih ? Kenapa semua pada sibuk, ngobrolin apa sich? Bingung dech saya” Seorang gadis menjawab, “Kamu tidak dengar ya tadi, kan Sang Raja Damai akan segera mengadakan pesta.” Dengan muka bengong nan bingung gadis tadi menganga, “Oooo….begituuu…. baiklah aku akan memberi tahu teman-temanku yang lain.”

Kelima gadis segera bergegas, “Marilah, lekas kita berangkat, kita semua harus  mempersiapkan diri dan tampil sebaik mungkin di depan Raja. “Betul betul betul… Aku harus siap sedia bila tiba-tiba Sang Raja datang, pokoknya ga boleeehhhh ketinggalan!” Ujar gadis lainnya tak mau kalah antusias. “Tungguuuu, aku ikutttt” Gadis yang bengong tadi baru tersadar dari bengongnya.

Hari ini adalah hari yang sangat sibuk bagi para gadis Kerajaan Damai, mereka semua berdandan secantik-cantiknya, mengenakan pakaian terbaik yang mereka miliki dan menata rambut mereka dengan rapi. Tak satupun yang terlihat bersantai. Setelah cukup yakin dengan penampilan mereka, seorang gadis berkata, “Mari kita berangkat menuju tempat tunggu yang berada dekat dengan Istana Raja, hari sudah mulai senja, bawalah pelita untuk menerangi kita di perjalanan nanti, dan juga buli-buli minyak, siapa tahu minyak kita habis dan pelita kita padam.”

Ternyata sebagian dari para gadis menuruti nasehat teman mereka yang bijaksana, mereka membawa pelita dan juga buli-buli minyak. Namun, sebagian gadis lainnya bersikap masa bodoh tidak mau menuruti nasehat yang baik, “Ah ga usah dengerin mereka, repot banget kita harus membawa buli minyak juga, sudah lah pasti cukup, kita hanya perlu membawa pelita kita saja.” Lalu baik gadis yang bijaksana maupun gadis yang bodoh mereka semua berangkat bersama.

Perjalanan ternyata cukup memakan waktu dan melelahkan, hari telah larut malam. “Akhirnya sampai juga… Hoaammm aku capai dan ngantuk sekali… zzzz” kata seorang gadis. Lalu satu per satu merekapun mulai tertidur. Tinggal terjaga beberapa orang gadis, “Mana yach… koq Sang Raja tidak datang-datang juga untuk menjemput kita,  haiyaaaa?” dan akhirnya mereka semuapun tertidur pulas.

“Tet..tet..tet.. teretetet…..” Mempelai Datang! Bergegaslah berjalan menuju Istana Raja” Tiba-tiba suara para prajurit istana yang menggelegar membangunkan para gadis dari tidur mereka. Mereka semua terbangun dan segera mengambil pelita dan buli-buli minyak mereka. Namun apa yang terjadi dengan para gadis yang tidak membawa buli minyak? “Bagaimana ini??? Pelita kita hampir padam dan kita tidak membawa buli minyak cadangan.” Dengan muka panik dan ketakutan mereka memohon, “Tolong kamii… kami mohon… berikanlah kami sedikit minyak dari buli-buli minyakmu.” Para gadis bijaksana menjawab para gadis bodoh tersebut, “Nanti tidak cukup untuk kami di perjalanan ini, carilah siapa tahu ada yang menjual minyak.” Lalu  mereka segera berangkat mengikuti para prajurit istana.

“Minyak… Minyak… Nyakkk… Minyakk…” suara seorang penjual minyak terdengar dari kejauhan, para gadis bodoh segera berlari mencari dan mengejar menjual minyak itu, “Mang… cepat Mang… kami mau beli minyak, segera berikan minyak untuk menyalakan pelita kami yang sudah padam, kami sudah ketinggalan untuk menghadiri undangan Pesta dari Sang Raja.” Seusai membeli minyak, para gadis bodoh tersebut mengejar para Prajurit Istana yang sudah tidak terlihat  dengan penuh kegusaran dan perasaan menyesal. Andai saja tadi mereka mau menuruti nasehat yang bijaksana dari para gadis lainnya, pasti sekarang mereka tidak perlu terburu-buru seperti ini.  

Para gadis bijaksana tiba di Istana Raja, mereka memasuki pintu gerbang Istana dan seketika itu juga pintu gerbang ditutup oleh para penjaga dan dijaga dengan ketat agar tidak seorangpun dapat masuk lagi kedalamnya. Suasana di dalam Istana sungguh sangat indah, luas dan sulit diceritakan dengan kata-kata, mereka sangat takjub terpaku dan tidak pernah dapat membayangkan sebelumnya.  Mereka senang sekali… Lalu mereka mendengar suara Sang Raja dan bertemu langsung dengan-Nya, sang Raja berkata, “MEMPELAIKU YANG TELAH SETIA DAN SIAP SEDIA MENUNGGU AKU DATANG, MASUKLAH DAN TURUTLAH DALAM KEBAHAGIAAN TUANMU, KE DALAM PESTA YANG SUDAH KU PERSIAPKAN”. Para gadis bijaksana tersungkur dan bersujud sembari menjawab, “Terima kasih Rajaku, kami sangat mengasihi MU.” Lalu mereka semua berpesta dan menikmati jamuan istimewa Pesta Tuhan yang telah dipersiapkan untuk mereka dengan riang gembira, para gadis bijaksana bersukacita karena mereka dapat selalu dekat dengan Sang Raja yang begitu mengasihi mereka.

Sementara itu, dari luar istana terdengar kegaduhan dan suara isakan tangis, rupanya para gadis bodoh telah sampai di pintu gerbang istana dan sedang memohon-mohon kepada para penjaga, “Huhuhuhuhu… Tuan… Tuan…. Bukakanlah kami pintu… (Tok..Tok..Tok…) Tolong kami…. Biarkan kami masuk… Kasihanilah kami…. (Tok..Tok..Tok…) Hu hu hu hu….. TUHAN… TUHAN… Tolong kami….” Mereka tak hentinya mengetuk pintu dan memohon. Namun para penjaga berseru dengan tegas, “Tidak bisa !!! Sudah terlambat !!! Pintu sudah ditutup, pesta sudah dimulai, bagi mereka yang siap sedia !” Tidak ada lagi yang dapat dilakukan oleh para gadis bodoh itu selain tersungkur dan terus menangis di depan pintu Istana Raja yang sudah tertutup. Mereka menyesali kelalaian mereka untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya ketika menanti Sang Raja datang, sekarang semua sudah terlambat bagi mereka.

Penutup :
Mari kita belajar untuk tidak mengulangi kesalahan para gadis bodoh yang tidak bersungguh hati ketika mempersiapkan diri menyambut kedatangan Sang Raja. Jadilah seperti para gadis bijaksana yang mau bersungguh hati, mau mendengarkan nasihat yang baik dan selalu taat kepada Tuhan. Tuhan Yesus sangat mengasihi kita semua dan rindu agar kita bisa bersama-sama menikmati Pesta yang telah Tuhan sediakan untuk kita di Surga nanti. Tuhan Yesus akan segera datang kembali dan menjemput kita semua yang telah siap sedia dan setia menantikan kedatangan-Nya.

“AKU BERKATA KEPADAMU, SESUNGGUHNYA AKU TIDAK MENGENAL KAMU.
KARENA ITU, BERJAGA-JAGALAH, SEBAB KAMU TIDAK TAHU AKAN HARI MAUPUN AKAN SAATNYA.”

“AKU DATANG SEGERA. PEGANGLAH APA YANG ADA PADAMU, SUPAYA TIDAK SEORANGPUN MENGAMBIL MAHKOTAMU.”

“SESUNGGUHNYA AKU DATANG SEGERA DAN AKU MEMBAWA UPAHKU UNTUK MEMBALASKAN KEPADA SETIAP ORANG MENURUT PERBUATANNYA.”

Tuhan Yesus Memberkati.  

www.catatansekolahminggu.blogspot.com 

Naskah Drama & Properti "Pesta Tuhan" klik di sini :
http://catatansekolahminggu.blogspot.com/2014/03/naskah-drama-natal-sekolah-minggu-5.html

Drama Natal "Pesta Tuhan" 2013