Nas Alkitab : Matius 25:1-13
Babak 1 : Prajurit
Kerajaan Membacakan Pengumuman
(Prajurit Kerajaan naik ke atas panggung sambil membawa
gulungan pengumuman)
(Suara Terompet berbunyi TET….TERETET…TET… TET… TETET…..)
(Prajurit berdiri di tengah panggung, membuka gulungan
pengumuman dan berbicara dengan suara lantang)
(Suara laki-laki, berat) “PENGUMUMAN…. PENGUMUMAN…. RAJA
DAMAI MENGUNDANG SELURUH GADIS DI NEGERI INI UNTUK BERSIAP SEDIA MENYONGSONG
KEDATANGAN-NYA. SEBUAH PESTA YANG SANGAT MERIAH TELAH DIPERSIAPKAN... KALIAN
SEMUA DIUNDANG ! HARI DAN TEMPAT MASIH DIRAHASIKAN, JADI WASPADALAH… WASPADALAH”
(Prajurit menggulung kembali pengumuman dan keluar
meninggalkan panggung dengan berjalan penuh wibawa)
Babak 2 : 10 Gadis Bersiap-siap
Menyambut Mempelai Datang
(Gadis Bijaksana 1 dan 2, serta Gadis Bodoh 1 naik ke atas
panggung)
Gadis Bijaksana 1 : “WAH… SENANGNYA… UNDANGAN
ISTIMEWA DARI SANG RAJA…”
Gadis Bodoh 1 (muka
bengong, lugu) : “EH
EH EH…. ADA APA
SIH ? KENAPA SEMUA
PADA SIBUK….BINGUNG DEH SAYA?”
Gadis Bijaksana 2 : “KAMU TIDAK DENGAR YA… KAN RAJA DAMAI AKAN
SEGERA
MENGADAKAN PESTA”
(Semua gadis lainnya naik ke atas panggung)
Gadis Bodoh 2 : “OOOOO…………. BEGITU……….” (muka
bengong)
Gadis Bijaksana 3 : “AYO CEPAT-CEPAT KITA SEMUA HARUS
MEMPERSIAPKAN DIRI DAN
TAMPIL SEBAIK
MUNGKIN DI DEPAN RAJA”
Gadis Bijaksana 4 : “BETUL… AKU HARUS SIAP SEDIA BILA
TIBA-TIBA SANG RAJA
DATANG, POKOKNYA GA BOLEEEHHH KETINGGALAN !”
Babak 3 : Pelita dan
Buli-Buli Minyak
(Properti : Meja berisi 10 pelita dan 10 buli minyak, meja
sudah ditaruh di pinggir panggung)
Gadis Bijaksana 5 : “MARI KITA BERANGKAT, BAWALAH PELITA
UNTUK MENERANGI KITA
DI PERJALANAN NANTI, DAN JUGA BULI-BULI
MINYAK, SIAPA TAHU
MINYAK KITA HABIS DAN PELITA KITA PADAM”
(Semua gadis bijaksana meletakkan cermin dan alat make up,
lalu mengambil pelita dan juga buli minyak dari meja, lalu keluar dari panggung)
Gadis Bodoh 3 : “AH GA USAH DENGERIN MEREKA,
REPOT BANGET, KITA CUKUP BAWA
PELITA SAJA SUDAH PASTI CUKUP”
(Semua gadis bodoh meletakkan cermin dan alat make up di
meja, mengambil pelita saja dan keluar dari panggung)
Babak 4 : 10 Gadis
Lama Menunggu Mempelai Datang dan Tertidur
(10 gadis kembali naik ke atas panggung satu persatu
sambil tetap membawa pelita dan buli minyak)
Gadis Bodoh 4 : “AKHIRNYA SAMPAI JUGA…”
Gadis Bodoh 5 : “MANA INI SANG RAJA KOK TIDAK DATANG-DATANG….
HOAAMMM
(menguap) AKU NGANTUK DAN CAPE SEKALI …..”
(Semua gadis bergantian mulai duduk di lantai dan
tertidur, pelita dan buli minyak diletakkan di samping mereka masing-masing)
Babak 5 : Para Prajurit Kerajaan Berseru “Mempelai Datang !”
(Suara Terompet berbunyi TET….TERETET…TET… TET… TETET…..)
(Dari pintu belakang ruang Ibadah, 6 orang Prajurit
Kerajaan berjalan masuk menuju panggung dengan membawa obor, berjalan berbaris
dengan rapi, serentak dan langkah kaki yang sama)
Prajurit Kerajaan 2 (paling
depan, berseru dengan lantang) :
“MEMPELAI DATANG………, BERGEGASLAH
MEMASUKI TEMPAT PESTA”
(10 gadis terbangun, masih dengan muka mengantuk menguap)
Babak 6 : 5 Gadis
Bodoh Meminta Minyak kepada 5 Gadis Bijaksana
Gadis Bodoh 1 : “BAGAIMANA INI, PELITA KITA HAMPIR
PADAM DAN KITA TIDAK MEMBAWA
MINYAK?” (muka panik, takut)
Gadis Bodoh 2 : “KAMI MOHON BERIKANLAH KAMI
SEDIKIT MINYAK DARI BULI-BULI
MINYAKMU”
Gadis Bijaksana 1 : “NANTI TIDAK CUKUP UNTUK KAMI,
CARILAH SIAPA TAHU ADA
YANG
MENJUAL
MINYAK, AYO CEPAT KITA BERANGKAT”
(5 Gadis Bijaksana dan 6 Prajurit Kerajaan berbaris keluar
dari panggung)
(5 Gadis Bodoh tetap di panggung dengan panik karena
pelita mereka padam)
Babak 7 : Tukang
Minyak Datang, 5 Gadis Bodoh Membeli Minyak
(Dari arah pintu belakang ruang Ibadah, Tukang minyak
masuk dan berjalan naik ke panggung sambil membawa pikulan minyak)
Tukang Minyak :
”MINYAKKKK….
MINYAKKK…… NYAK… NYAK….”
Gadis Bodoh 3 : “ITU DIA… BANG…. CEPAT… CEPAT…. KAMI PERLU
MINYAK….
(5 Gadis Bodoh membeli minyak dari Tukang Minyak)
(Tukang Minyak memberikan buli-buli minyak)
(Tukang Minyak dan 5 Gadis Bodoh meninggalkan panggung)
Babak 8 : Mempelai
Datang, 5 Gadis Bijaksana Siap Sedia Masuk Bersama
(Pintu besar dikeluarkan ke atas panggung dengan posisi
pintu terbuka)
(2 orang Prajurit Kerajaan naik ke panggung dan berjaga di
sisi kiri dan kanan pintu)
(Tuhan Yesus sebagai Mempelai dan 5 Gadis Bijaksana
berbaris dan masuk menuju panggung dari pintu belakang ruang Ibadah, muka penuh
sukacita)
Tuhan Yesus : “MEMPELAIKU YANG TELAH SETIA DAN
SIAP SEDIA MENUNGGU
AKU
DATANG, MASUKLAH DAN TURUTLAH DALAM KEBAHAGIAAN TUANMU,
KE DALAM PESTA YANG SUDAH KU PERSIAPKAN”
5 Gadis Bijaksana : “TERIMA KASIH RAJAKU, KAMI SANGAT
MENGASIHIMU”
(Tuhan Yesus dan 5 Gadis Bijaksana masuk melalui pintu itu
dan keluar dari panggung)
(2 Prajurit Kerajaan menutup pintu dan menggemboknya)
Babak 9 : 5 Gadis
Bodoh Datang dan Meminta-minta agar Pintu Dibukakan
(5 Gadis Bodoh datang dari pintu tengah ruang Ibadah,
menangis dan memohon-mohon untuk pintu dibukakan)
5 Gadis Bodoh (semua
menangis, mengetok pintu terus menerus) :
“HUHUHUHU………… TUAN… TUAN…
BUKAKANLAH KAMI PINTU….
TOLONG KAMI…. BIARKAN KAMI MASUK….
KASIHANILAH
KAMI…..
HUHUHUHU……
TUHAN… TUHAN…. TOLONG KAMI….
2 Prajurit Kerajaan
: “TIDAK BISA,
SUDAH TERLAMBAT, PINTU SUDAH TERTUTUP,
PESTA SUDAH DIMULAI, BAGI MEREKA YANG SIAP
SEDIA”
(ke 5 Gadis Bodoh tersungkur, tertidur lemas di lantai
panggung sambil menangis)
Babak 10 : Tuhan
Yesus Meminta Kita Semua untuk Berjaga-jaga
(Suara Tuhan Yesus, berat
berwibawa, diiringi musik latar) :
“AKU
BERKATA KEPADAMU, SESUNGGUHNYA AKU TIDAK MENGENAL KAMU.
KARENA
ITU, BERJAGA-JAGALAH,
SEBAB
KAMU TIDAK TAHU AKAN HARI MAUPUN AKAN SAATNYA.”
“AKU
DATANG SEGERA. PEGANGLAH APA YANG ADA
PADAMU, SUPAYA TIDAK SEORANGPUN MENGAMBIL MAHKOTAMU.”
“SESUNGGUHNYA
AKU DATANG SEGERA DAN AKU MEMBAWA UPAHKU UNTUK MEMBALASKAN KEPADA SETIAP ORANG
MENURUT PERBUATANNYA.”
PENUTUP
·
5
Gadis Bodoh dan 2 Prajurit Kerajaan keluar dari panggung
·
Properti
Pintu dikeluarkan
·
Seluruh
Pemain masuk kembali ke dalam panggung, bentuk menjadi 2 barisan, bergandengan
tangan dan membungkuk mengucapkan “TUHAN YESUS MEMBERKATI”
bagus dramanya, bleh sy pentaskan drama ini jg di natal kelompok kami?
BalasHapusBagus dramanya
BalasHapusPropertinya lengkap 👍👍👍
Bagus.saya praktekkan ya.mohon izin ya penulis
BalasHapusVery inspiring, simple but meaningful... Mohon ijin juga untuk bisa menampilkan drama yang serupa. Mungkin hanya beberapa saja kami ubah, kami sesuaikan dengan panggung kami. Terima kasih banyak.
BalasHapusSelamat siang. Saya terkesan dengan drama ini. Mohon izin untuk dipentaskan dalam acara Natal sekolah. Terima kasih
BalasHapusTrimkasih banyak teks ,,sudah lama saya cari
BalasHapusizin share ya...terimakasih, untuk kesempatan ini kami akan pentaskan digereja kami, syalaom...
BalasHapus