“5 Gadis Bijaksana
& 5 Gadis Bodoh”
(Matius 25:1-13)
“Tet.. Teretet… Tereteeeeettt…..”
suara terompet kerajaan berbunyi dengan nyaring memecah kesunyian di siang hari
itu. Para gadis dan warga kerajaan segera
berkumpul dengan riang, mereka tidak mau ketinggalan untuk mendengar berita
yang sangat penting. Seorang prajurit istana yang gagah perkasa berjalan sambil
membawa secarik surat
pengumuman dari Sang Raja, “Pengumuman… Pengumuman ! Raja Damai mengundang
seluruh gadis di negeri ini untuk bersiap sedia menyambut kedatangan-Nya.
Sebuah pesta yang sangat meriah telah dipersiapkan. Kalian semua diundang !
Hari dan tempat masih dirahasiakan, jadi WASPADALAH… WASPADALAH !”
“Wah… senangnya… kalian dengar
itu? Kita semua mendapat undangan istimewa dari Sang Raja” ujar seorang gadis
kepada empat orang temannya. “Mmm…sebuah pesta yang sangat indah tentunya. Aku
tidak sabar ingin segera datang ke pesta itu, Aku ingin sekali bisa berada di
dekat Sang Raja, nanti kita pakai baju apa yah teman-teman?” Di saat kelima
gadis tersebut asik berbincang-bincang, datanglah seorang gadis lain yang
ketinggalan berita karena tidak mendengarkan pengumuman tadi, “Eh…Eh…Eh… ada
apa sih ? Kenapa semua pada sibuk, ngobrolin apa sich? Bingung dech saya”
Seorang gadis menjawab, “Kamu tidak dengar ya tadi, kan Sang Raja Damai akan segera mengadakan
pesta.” Dengan muka bengong nan bingung gadis tadi menganga, “Oooo….begituuu….
baiklah aku akan memberi tahu teman-temanku yang lain.”
Kelima gadis segera bergegas, “Marilah,
lekas kita berangkat, kita semua harus
mempersiapkan diri dan tampil sebaik mungkin di depan Raja. “Betul betul
betul… Aku harus siap sedia bila tiba-tiba Sang Raja datang, pokoknya ga
boleeehhhh ketinggalan!” Ujar gadis lainnya tak mau kalah antusias. “Tungguuuu,
aku ikutttt” Gadis yang bengong tadi baru tersadar dari bengongnya.
Hari ini adalah hari yang sangat
sibuk bagi para gadis Kerajaan Damai, mereka semua berdandan
secantik-cantiknya, mengenakan pakaian terbaik yang mereka miliki dan menata
rambut mereka dengan rapi. Tak satupun yang terlihat bersantai. Setelah cukup
yakin dengan penampilan mereka, seorang gadis berkata, “Mari kita berangkat
menuju tempat tunggu yang berada dekat dengan Istana Raja, hari sudah mulai
senja, bawalah pelita untuk menerangi kita di perjalanan nanti, dan juga
buli-buli minyak, siapa tahu minyak kita habis dan pelita kita padam.”
Ternyata sebagian dari para gadis
menuruti nasehat teman mereka yang bijaksana, mereka membawa pelita dan juga
buli-buli minyak. Namun, sebagian gadis lainnya bersikap masa bodoh tidak mau
menuruti nasehat yang baik, “Ah ga usah dengerin mereka, repot banget kita
harus membawa buli minyak juga, sudah lah pasti cukup, kita hanya perlu membawa
pelita kita saja.” Lalu baik gadis yang bijaksana maupun gadis yang bodoh mereka
semua berangkat bersama.
Perjalanan ternyata cukup memakan
waktu dan melelahkan, hari telah larut malam. “Akhirnya sampai juga… Hoaammm
aku capai dan ngantuk sekali… zzzz” kata seorang gadis. Lalu satu per satu
merekapun mulai tertidur. Tinggal terjaga beberapa orang gadis, “Mana yach… koq
Sang Raja tidak datang-datang juga untuk menjemput kita, haiyaaaa?” dan akhirnya mereka semuapun
tertidur pulas.
“Tet..tet..tet.. teretetet…..”
Mempelai Datang! Bergegaslah berjalan menuju Istana Raja” Tiba-tiba suara para
prajurit istana yang menggelegar membangunkan para gadis dari tidur mereka.
Mereka semua terbangun dan segera mengambil pelita dan buli-buli minyak mereka.
Namun apa yang terjadi dengan para gadis yang tidak membawa buli minyak? “Bagaimana
ini??? Pelita kita hampir padam dan kita tidak membawa buli minyak cadangan.”
Dengan muka panik dan ketakutan mereka memohon, “Tolong kamii… kami mohon…
berikanlah kami sedikit minyak dari buli-buli minyakmu.” Para
gadis bijaksana menjawab para gadis bodoh tersebut, “Nanti tidak cukup untuk
kami di perjalanan ini, carilah siapa tahu ada yang menjual minyak.” Lalu mereka segera berangkat mengikuti para
prajurit istana.
“Minyak… Minyak… Nyakkk… Minyakk…”
suara seorang penjual minyak terdengar dari kejauhan, para gadis bodoh segera
berlari mencari dan mengejar menjual minyak itu, “Mang… cepat Mang… kami mau
beli minyak, segera berikan minyak untuk menyalakan pelita kami yang sudah
padam, kami sudah ketinggalan untuk menghadiri undangan Pesta dari Sang Raja.”
Seusai membeli minyak, para gadis bodoh tersebut mengejar para Prajurit Istana
yang sudah tidak terlihat dengan penuh
kegusaran dan perasaan menyesal. Andai saja tadi mereka mau menuruti nasehat
yang bijaksana dari para gadis lainnya, pasti sekarang mereka tidak perlu
terburu-buru seperti ini.
Sementara itu, dari luar istana
terdengar kegaduhan dan suara isakan tangis, rupanya para gadis bodoh telah
sampai di pintu gerbang istana dan sedang memohon-mohon kepada para penjaga, “Huhuhuhuhu… Tuan… Tuan…. Bukakanlah kami pintu… (Tok..Tok..Tok…)
Tolong kami…. Biarkan kami masuk… Kasihanilah kami…. (Tok..Tok..Tok…) Hu hu hu hu…..
TUHAN… TUHAN… Tolong kami….” Mereka tak hentinya mengetuk pintu dan memohon.
Namun para penjaga berseru dengan tegas, “Tidak bisa !!! Sudah terlambat !!!
Pintu sudah ditutup, pesta sudah dimulai, bagi mereka yang siap sedia !” Tidak
ada lagi yang dapat dilakukan oleh para gadis bodoh itu selain tersungkur dan
terus menangis di depan pintu Istana Raja yang sudah tertutup. Mereka menyesali
kelalaian mereka untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya ketika menanti Sang
Raja datang, sekarang semua sudah terlambat bagi mereka.
Penutup :
Mari kita belajar untuk tidak mengulangi kesalahan para
gadis bodoh yang tidak bersungguh hati ketika mempersiapkan diri menyambut
kedatangan Sang Raja. Jadilah seperti para gadis bijaksana yang mau bersungguh
hati, mau mendengarkan nasihat yang baik dan selalu taat kepada Tuhan. Tuhan
Yesus sangat mengasihi kita semua dan rindu agar kita bisa bersama-sama
menikmati Pesta yang telah Tuhan sediakan untuk kita di Surga nanti. Tuhan
Yesus akan segera datang kembali dan menjemput kita semua yang telah siap sedia
dan setia menantikan kedatangan-Nya.
“AKU BERKATA KEPADAMU, SESUNGGUHNYA AKU TIDAK MENGENAL
KAMU.
KARENA ITU, BERJAGA-JAGALAH, SEBAB KAMU TIDAK TAHU AKAN
HARI MAUPUN AKAN SAATNYA.”
“AKU DATANG SEGERA. PEGANGLAH APA YANG ADA PADAMU, SUPAYA TIDAK SEORANGPUN MENGAMBIL
MAHKOTAMU.”
“SESUNGGUHNYA AKU DATANG SEGERA DAN AKU MEMBAWA UPAHKU
UNTUK MEMBALASKAN KEPADA SETIAP ORANG MENURUT PERBUATANNYA.”
Tuhan
Yesus Memberkati.
www.catatansekolahminggu.blogspot.com
Naskah Drama & Properti "Pesta Tuhan" klik di sini :
http://catatansekolahminggu.blogspot.com/2014/03/naskah-drama-natal-sekolah-minggu-5.html
Naskah Drama & Properti "Pesta Tuhan" klik di sini :
http://catatansekolahminggu.blogspot.com/2014/03/naskah-drama-natal-sekolah-minggu-5.html
Drama Natal "Pesta Tuhan" 2013 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar